Spiga

Gaya Bahasa

Gaya Bahasa Berdasarkan Struktur Kalimat

Salam semangat dan bersahabat:)

Yang dimaksud dengan struktur kalimat di sini adalah kalimat bagaimana tempat sebuah unsur kalimat yang dipentingkan dalam kalimat tersebut. Ada kalimat yang bersifat periodik, bila bagian bila bagian yang terpenting atau gagasan yang mendapat penekanan ditempatkan pada akhir kalimat. Ada kalimat yang bersifat kendur, bila bagian kalimat yang mendapat penekanan ditempatkan pada awal kalimat. Kalimat yang sifatnya berimbang jika dua bagian kalimat atau lebih kedudukannya sama tinggi.

Gaya- gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat adalah:

1. KLimaks
Disebut juga sebagai gradasi. Apabila kalimat itu terbentuk dari beberapa gagasan yang berturut- turut semakin tinggi kepentingannya, maka ia disebut anabasis.
Contoh klimaks

Kami mendoakan agar pada suatu waktu_kapan saja waktunya_ mereka dapat berdiri sendiri, bukan supaya mereka tidak bisa tinduk di bawah pengaruh kita, mengabdi dan berbakti kepada kita, tetapi karena justru inilah keadilan sosial yang selama ini kita perjuangkan

2. Antiklimaks
Dihasilkan oleh kalimat yang berstruktur mengendur. Antiklimaks sebagai gaya bahasa merupakan suatu acuan yang gagasan- gagasannya diurutkan dari yang terpenting berturut- turut ke gagasan yang kurang penting. Antiklimaks dapat dipakai sebagai suatu istilah umum yang masih mengenal spesifikasi lebih lanjut.

“ Kita hanya dapat merasakan betapa besarnya perubahan dari bahasa Melayu ke Bahasa Indonesia, apabila kita mengikuti pertukaran pikiran, polemic, dan pertentangan yang berlaku sekitar bahasa Indonesia antara pihak guru sekolah lama dengan angkatan penulis baru sekitar tahun tiga puluhan, antara para guru dengan pihak jurnalis yang masih terdengar gemanya dalam Kongres Bahasa Indonesia dalam tahun 1954.

3. Paralelisme
Gaya bahasa yang berusaha mencapai kesejajaran dalam pemakaian kata- kata atau frasa- frasa yang menduduki fungsi yang sama dalam bentuk gramatikal yang sama.
Contoh

Sangatlah ironis terdengar, kita hidup kelaparan dalam sebuah Negara yang subur dan kaya, serta mati terbunuh dalam sebuah negeri yang sudah merdekan.

4. Antitesis
Gaya bahasa yang mengandung gagasan- gagasan yang bertentangan , dengan mempergunakan kata- kata atau kelompok kata yang berlawanan. Gaya ini timbul dari kalimat berimbang.
Contoh

Kaya- miskin, tua- muda, besar- kecil, semuanya mempunyai kewajiban terhadap keamanan bangsa dan Negara.

5. Repetisi
Adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk member tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai.
Contoh

Atau maukah kau pergi bersama serangga- serangga tanah, pergi bersama kecoak- kecoak, pergi bersama mereka yang menyusupi tanah, menyusupi alam?

1 komentar:

  Arwenda

29 Februari 2012 pukul 01.21

fb dung sist..
saya mahasiswa stkip lampung, sedang mencari bahan literatur untuk proposal skripsi

Posting Komentar