Spiga

Gaya Bahasa

Macam- macam Perubahan Makna

Salam semangat dan bersahabat:)

Ada beberapa perubahan makna yang penting kita ketahui. Hal ini dapat membantu kita untuk memahami makna dari sebuah kata atau kalimat yang didengar atau yang hendak di ucapkan. Diantaranya ialah:

1. Perluasan Arti
Adalah suatu proses perubahan makna yang dialami sebuah kata yang tadinya mengandung sebuah makna yang khusus, tetapi kemudian meluas sehingga melingkupi sebuah makna yang lebih umum.
sebagai contoh pada kata bapak dan saudara
Dahulu, kata putra dan putri adalah sebutan untuk anak- anak raja.
Saat ini, kata putra dan putri untuk sebutan pada anak laki- laki dan wanita.


2. Penyempitan Arti
Hal ini merupakan kebalikan dari penjelasan di atas. Penyempitan arti sebuah kata adalah sebuah proses yang dialami sebuah kata di mana makna yang lama lebih luas cakupannya dari makna yang baru.
Sebagai contoh pada kata sarjana
Dahulu, kata sarjana adalah sebutan untuk semua orang cendikiawan.
Sekarang, kata sarjana dipakai untuk gelar lulusan universitas (sederajat)

3. Ameliorasi
adalah suatu proses perubahan makna, di mana arti yang baru dirasakan lebih tinggi dan lebih baik nilainya dari arti yang lama.
kata wanita dirasakan memiliki nilai lebih tinggi dari perempuan.
kata pria dirasakan memiliki nilai rasa yang lebih tinggi dari kata laki- laki.

4. Peyorasi
Peyorasi merupakan kebalikan dari ameliorasi. Arti kata yang baru dirasakan memiliki nilai rasa yang lebih rendah dari sebelumnya. Peyorasi berkaitan erat dengan sopan santun yang dituturkan dalam kehidupan masyarakat. Ada kata yang harus diucapkan terus terang, tetapi ada juga yang harus disembunyikan.

Kata 'kaki tangan' dulu dipakai dalam arti yang baik yaitu 'pembantu', tetapi saat ini, kata 'kaki tangan' memiliki nilai rasa yang lebih rendah atau sesuatu yang dianggap negatif.

5.Metafora
adalah perubahan makna karena persamaan sifat antara dua objek. Ia merupakan pengalihan semantik berdasarkan kemiripan persepsi makna. Kata matahari, putri malam (bulan), pulau (empu laut), semuanya dibentuk berdasarkan metafora.

Salah satu sub-tife dari metafora adalah sinestesia, yaitu perubahan makna berdasarkan pergeseran istilah antara dua indra. misalnya pada kalimat berikut ini:
Suaranya terang kedengaran sampai sini.
Kata terang sebenarnya menyangkut masalah penglihatan, bukan pada pendengaran.

6. Metonimi
sebagai suatu proses perubahan makna terjadi karena hubungan yang erat antara kata- kata yang terlbat dalam suatu lingkungan makna yang sama, dan dapat diklasifikasi menurut tempat dan waktu, menurut hubungan isi dan kulit, hubungan antara sebab dan akibat.

contoh pada kata kota
kata kota tadinya berarti susunan batu yang dibuat mengelilingi sebuah tempat pemukiman sebagai pertahanan terhadap serangan dari luar.
Sekarang tempat pemukiman itu disebut kota, walaupun sudah tidak ada susunan batunya lagi.

(Gorys Keraf_Diksi dan Gaya Bahasa)

1 komentar:

  faiz

12 November 2009 pukul 03.52

makasih buu.
dah bwat blog yang berguna

Posting Komentar